Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Anggota Komisi |X DPR RI Netty Prasetiyani Aher Minta Pemerintah Tindak Tegas Pejabat yang Gunakan Booster Vaksin

Jakarta -  Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendesak pelaku penggunaan booster vaksin yang tidak tepat sasaran ditindak karena tidak bertanggungjawab. Hal itu menanggapi temuan pejabat bukan tenaga kesehatan telah disuntik booster vaksin Covid-19. Padahal, dia menyebutkan, dalam Surat Edaran Nomor HK.02.01/ 1919/2021 hanya tenaga kesehatan yang mendapatkan suntikan booster. "Booster vaksin disiapkan hanya untuk nakes yang sudah banyak berguguran dalam tugasnya. Jika ada pihak yang bukan nakes mengaku telah disuntikkan booster, itu namanya tindakan curi beginning yang tidak bertanggung jawab. Pelanggaran ini seharusnya segera ditindak," ujarnya dikutip Jumat (27/8). Kementerian Kesehatan seharusnya tegas mengusut masalah penyalahgunaan wewenang dan otoritas tersebut. Distribusi vaksin booster harus dilakukan evaluasi supaya tidak ada penyalahgunaan. "Kemenkes harus segera melakukan evaluasi terkait distribusi dan pelaksanaan booster vaksin di lapangan. Ja

Research and Consulting Mengatakan Banyak Masyarakat Menilai Korupsi Tahun Ini Semakin Banyak di Banding Tahun Lalu

Jakarta -  Banyak masyarakat menilai bahwa perilaku korupsi di tubuh pemerintahan pada tahun ini semakin banyak dibandingkan tahun lalu. Hal ini ditemukan dalam survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2021. Direktur Riset SMRC , Deni Irvani mengatakan bahwa sebanyak 53 persen publik menilai bahwa korupsi tahun ini makin banyak dibanding tahun lalu. "Ada 53 persen warga yang menilai korupsi sekarang ini dibanding tahun lalu semakin banyak, sementara 8 persen menilai semakin sedikit, dan 31 persen yang menilai sama saja. Yang tidak tahu/tidak menjawab 8 persen," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (19/8). Sejalan dengan hal itu, Deni juga mengungkap bahwa sebagian besar masyarakat menganggap penegakan hukum di Indonesia masih buruk. SMRC menemukan bahwa 41,2 persen publik menilai penegakan hukum di Tanah Air buruk atau sangat buruk. "Lebih banyak warga yang menilai kondisi penegakan hukum di negara kita saat in

Inilah Nasihat Dari Gus Baha Untuk Sekjen Gerindra

Jakarta - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menyambangi kediaman Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha. Kedatangan Muzani untuk 'ngaji' dengan ulama yang menguasai kitab-kitab klasik nusantara tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Gus Baha mengatakan politik merupakan seni mengelola kepercayaan publik. Saat ini menurut Gus Baha produk-produk politik lebih baik dibandingkan dengan zaman dulu (kerajaan). Sebab, dulu raja-raja saling berperang untuk mendapatkan kekuasaan, hingga pertumpahan darah tak terelakkan. Dewasa ini, menurut Gus Baha, politik telah berjalan ke arah yang lebih baik. "Kalau kita melihat politik sebagai cara atau seni mengelola kekuasaan dengan cara yang lebih enak, lebih beradab. Jadi cara (politik sekarang) itu sudah membaik, dari yang sebelumnya,"kata Gus Baha di kediamannya, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (11/8). "Enggak kebayang dulu (misalnya) Timur Leste kel